"Supermoon bisa dilihat mulai maghrib waktu lokal saat matahari terbenam dan bulan terbit di ufuk timur di seluruh bumi," ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, kepada detikcom, Sabtu (5/5/2012).
Djamaluddin mengakui, fenomena yang terjadi mulai malam ini hingga Minggu (6/5) malam ini sangat sukar dilihat oleh masyarakat awam. Namun bagi pengamat astronomi, hal ini bisa terlihat dengan bantuan lensa teleskop.
"Memang masyarakat tentu hanya melihat seperti bulan purnama biasa. Purnama dengan bulan yang terlihat penuh. Namun bagi pengamat yang sering mengamati akan terlihat supermoon-nya," beber dia.
Fenomena supermoon tidak terlepas dari rob. Namun Djamaluddin memastikan tidak perlu mengkhawatirkan hal itu.
"Memang dari segi rob maksimum setiap purnama. Tetapi tidak terlalu dikhawatirkan," kata Djamaluddin.
Dikutip dari space.com pada (30/4) lalu, supermoon nanti malam merupakan jarak Bulan dengan Bumi yang paling dekat di tahun 2012 ini. Saat peristiwa terjadi Bulan akan lebih besar dan lebih terang hingga 16 persen dari rata-rata.
Fenomena ini terjadi karena orbit bulan bukanlah lingkaran sempurna. Pada 28 November mendatang akan terjadi fenomena yang berkebalikan dengan supermoon. Di akhir tahun nanti, saat bulan purnama, bulan sedang berada di titik terjauh dari Bumi. Sehingga Bulan akan tampak kecil dan redup. Supermoon pada tahun lalu terjadi pada 19 Maret.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar