A. Sejarah SMP Negeri 1 Jakarta
Setelah proklamasi kemerdekaan RI dan Jakarta diduduki NICA dan sekutunya. Sekolah-sekolah di Jakarta diserbu tentara Belanda dan dengan susah payah kami dapat duduki kembali, setelah perundingan dengan peguasa tentara Inggris, kami berhasil membuka satu SMP RI bertempat di Manggarai (gedung SMP Negeri 3 sekarang). Satu tahun pelajaran (Juni 1946 s.d Juni 1947), kami mengajar disana dengan banyak gangguan dari pihak yang tidak menyukai adanya RI. Bulan Juli 1947 terjadi aksi militer I. Sepulang dari kaki Gunung Slamet (1948), saya dihubungi teman-teman guru SMP untuk mendirikan sekolah dengan dana dari teman-teman yang menyelundupkan berdagang batik dan perak buatan Yogya dan dijual ke Jakarta. Dalam keadaan sulit dan susah payah, kami dapat membentuk dua badan, yaitu :
1. BKPP (Badan Koordinator Perguruan Patikelir)
2. POM (Persatuan Orang Tua Murid)
Badan ini berkembang dan ada di beberapa daerah RI seperti di Pekalongan, Bogor, Bandung, Cirebon bahkan di Makasar, Gorontalo dan Medan. Mengetahui ada ”usaha keras” untuk melangsungkan pendidikan, maka Pemerintah RI di Yogya (c.q Kementerian PPK) pada tahun 1948 mengangkat Sdr. Soeparmo sebagai Kepala SMP Negeri 1. Pada tahun 1949 Sdr. Soeparmo mendapat tugas mengorganisasi pendidikan di Jakarta. Bersamaan dengan itu berdirilah SMA RI (SMA Negeri 1 Jakarta) di jl. Budiutomo no. 7 tahun 1950, sdr. Soeparmo diangkat sebagai Kepala Kantor Perwakilan Kementerian RI di Jakarta, dan pimpinan SMP Negeri 1 Jakarta diserahkan kepada Sdr. Tirtopramono, yang selama itu bertindak sebagai wakil Kepala sekolah. Tetapi berhubung dengan keberangkatannya ke Amerika Serikat pimpinan sekolah lalu diserahkan kepada Ny. D. Koeroep (Ny. Tirtopramono) yang tadinya bertintak sebagai pengajar senior sampai dengan tahun 1955.
Demikian sejarah singkat SMP Negeri 1 Jakarta. (Ringkasan dari R. Soeparmo)
SMP Negeri 1 Jakarta ini beralamat di Jalan Cikini Raya No. 87 Kec. Menteng Jakarta Pusat yang berdiri tahun 1948 dengan kepala sekolah pertama Bapak Suparmo. Gedung sekolah sendiri didirikan jauh sebelum itu oleh pemerintah penjajah Belanda. Data pasti tentang tahun pendirian gedung samapi saat ini belum diketahui dengan pasti.
B. Latar Belakang
Profil Sekolah merupakan potret atau gambaran lengkap sebuah sekolah. Oleh karena itu, penyusunan profil sekolah sangatlah penting. Dengan profil ini diharapkan anggota masyarakat Jakarta dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengetahui lebih jauh tentang SMP Negeri 1 Jakarta.
Profil sekolah ini dibuat juga dalam rangka pendataan Asset Management Plan (AMP) yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta. Di dalam profil ini dimuat data tentang Nama Sekolah, Alamat Sekolah, Visi dan Misi Sekolah, Nomor Statistik Sekolah (NSS), Nomor Statistik Bangunan (NSB), Jumlah Guru, Data Prestasi Sekolah, Data Pegawai, Tahun Gedung Dibangun, Tahun Rehab Terakhir, Luas Tanah, Luas Bangunan, Nomor, Tanggal Sertifikat dan Fotokopi Sertifikat, Jumlah Ruang Belajar, Ruang Guru, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Laboratorium, Ruang Perpustakaan, Ruang UKS, Ruang Serba Guna, Gudang, Ruang Ibadah, Jumlah meja, kursi, lemari, komputer, arsip beserta perlengkapan dan informasi lain yang relevan.
Setelah proklamasi kemerdekaan RI dan Jakarta diduduki NICA dan sekutunya. Sekolah-sekolah di Jakarta diserbu tentara Belanda dan dengan susah payah kami dapat duduki kembali, setelah perundingan dengan peguasa tentara Inggris, kami berhasil membuka satu SMP RI bertempat di Manggarai (gedung SMP Negeri 3 sekarang). Satu tahun pelajaran (Juni 1946 s.d Juni 1947), kami mengajar disana dengan banyak gangguan dari pihak yang tidak menyukai adanya RI. Bulan Juli 1947 terjadi aksi militer I. Sepulang dari kaki Gunung Slamet (1948), saya dihubungi teman-teman guru SMP untuk mendirikan sekolah dengan dana dari teman-teman yang menyelundupkan berdagang batik dan perak buatan Yogya dan dijual ke Jakarta. Dalam keadaan sulit dan susah payah, kami dapat membentuk dua badan, yaitu :
1. BKPP (Badan Koordinator Perguruan Patikelir)
2. POM (Persatuan Orang Tua Murid)
Badan ini berkembang dan ada di beberapa daerah RI seperti di Pekalongan, Bogor, Bandung, Cirebon bahkan di Makasar, Gorontalo dan Medan. Mengetahui ada ”usaha keras” untuk melangsungkan pendidikan, maka Pemerintah RI di Yogya (c.q Kementerian PPK) pada tahun 1948 mengangkat Sdr. Soeparmo sebagai Kepala SMP Negeri 1. Pada tahun 1949 Sdr. Soeparmo mendapat tugas mengorganisasi pendidikan di Jakarta. Bersamaan dengan itu berdirilah SMA RI (SMA Negeri 1 Jakarta) di jl. Budiutomo no. 7 tahun 1950, sdr. Soeparmo diangkat sebagai Kepala Kantor Perwakilan Kementerian RI di Jakarta, dan pimpinan SMP Negeri 1 Jakarta diserahkan kepada Sdr. Tirtopramono, yang selama itu bertindak sebagai wakil Kepala sekolah. Tetapi berhubung dengan keberangkatannya ke Amerika Serikat pimpinan sekolah lalu diserahkan kepada Ny. D. Koeroep (Ny. Tirtopramono) yang tadinya bertintak sebagai pengajar senior sampai dengan tahun 1955.
Demikian sejarah singkat SMP Negeri 1 Jakarta. (Ringkasan dari R. Soeparmo)
SMP Negeri 1 Jakarta ini beralamat di Jalan Cikini Raya No. 87 Kec. Menteng Jakarta Pusat yang berdiri tahun 1948 dengan kepala sekolah pertama Bapak Suparmo. Gedung sekolah sendiri didirikan jauh sebelum itu oleh pemerintah penjajah Belanda. Data pasti tentang tahun pendirian gedung samapi saat ini belum diketahui dengan pasti.
B. Latar Belakang
Profil Sekolah merupakan potret atau gambaran lengkap sebuah sekolah. Oleh karena itu, penyusunan profil sekolah sangatlah penting. Dengan profil ini diharapkan anggota masyarakat Jakarta dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengetahui lebih jauh tentang SMP Negeri 1 Jakarta.
Profil sekolah ini dibuat juga dalam rangka pendataan Asset Management Plan (AMP) yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta. Di dalam profil ini dimuat data tentang Nama Sekolah, Alamat Sekolah, Visi dan Misi Sekolah, Nomor Statistik Sekolah (NSS), Nomor Statistik Bangunan (NSB), Jumlah Guru, Data Prestasi Sekolah, Data Pegawai, Tahun Gedung Dibangun, Tahun Rehab Terakhir, Luas Tanah, Luas Bangunan, Nomor, Tanggal Sertifikat dan Fotokopi Sertifikat, Jumlah Ruang Belajar, Ruang Guru, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Laboratorium, Ruang Perpustakaan, Ruang UKS, Ruang Serba Guna, Gudang, Ruang Ibadah, Jumlah meja, kursi, lemari, komputer, arsip beserta perlengkapan dan informasi lain yang relevan.
C. Permasalahan
Permasalahan yang ada di SMP Negeri 1 Jakarta yaitu:
1. Masih ada bangunan gedung yang perlu perbaikan secara serius.
2. Kekurangan kamar kecil (Water Close) di lantai 2 dan 3.
3. Peralatan Laboratorium IPA (Biologi dan Fisika).
4. Pengembangan Laboratorium Komputer.
5. Alat peraga untuk beberapa bidang studi.
6. Dana untuk studi ilmiah sebagai Contectual dari pelajaran yang diterima siswa.
Mengingat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka hal-hal tersebut diatas sangatlah kami perlukan agar mencapai hasil yang maksimal.
D. Penunjukan Sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
Tujuan dari Program Persiapan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) ini adalah untuk mencaridukungan dan bantuan dari semua pihak terkait (stakeholder) tentang pelaksanaan SBI yang akan diterapkan di SMP Negeri 1 Jakarta mulai tahun pelajaran 2007/2008.
Sararan pogram persiapan meliputi:
1. Memberikan sosilisasi kepada stakeholder tentang SMP Negeri Jakarta yang telah ditetapkan sebagai salah satu rintisan SMP Bertaraf Internasional.
2. Pembuatan Standar Komptensi Lulusan (SKL) yang bertaraf internasional.
3. Pembuatan Standar Isi (Kurikulum) yang bertaraf internasional.
4. Pengembangan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang bertaraf internasional.
5. Peningkatan Kompetensi tenaga Pendidik dan Kependidikan (SDM) yang bertaraf internasional.
6. Pengembangan Sarana dan prasarana (fasilitas) sekolah yang bertaraf internasional
7. Pengembangan Standar Pengelolaan Pendidikan (MBS) yang bertaraf internasional.
8. Peningkatan Standar Pembiayaan (Sumber dana) yang bertaraf internasional.
9. Peningkatan Standar Penilaian (MONEV) yang bertaraf internasional.
1. Masih ada bangunan gedung yang perlu perbaikan secara serius.
2. Kekurangan kamar kecil (Water Close) di lantai 2 dan 3.
3. Peralatan Laboratorium IPA (Biologi dan Fisika).
4. Pengembangan Laboratorium Komputer.
5. Alat peraga untuk beberapa bidang studi.
6. Dana untuk studi ilmiah sebagai Contectual dari pelajaran yang diterima siswa.
Mengingat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka hal-hal tersebut diatas sangatlah kami perlukan agar mencapai hasil yang maksimal.
D. Penunjukan Sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
Tujuan dari Program Persiapan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) ini adalah untuk mencaridukungan dan bantuan dari semua pihak terkait (stakeholder) tentang pelaksanaan SBI yang akan diterapkan di SMP Negeri 1 Jakarta mulai tahun pelajaran 2007/2008.
Sararan pogram persiapan meliputi:
1. Memberikan sosilisasi kepada stakeholder tentang SMP Negeri Jakarta yang telah ditetapkan sebagai salah satu rintisan SMP Bertaraf Internasional.
2. Pembuatan Standar Komptensi Lulusan (SKL) yang bertaraf internasional.
3. Pembuatan Standar Isi (Kurikulum) yang bertaraf internasional.
4. Pengembangan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang bertaraf internasional.
5. Peningkatan Kompetensi tenaga Pendidik dan Kependidikan (SDM) yang bertaraf internasional.
6. Pengembangan Sarana dan prasarana (fasilitas) sekolah yang bertaraf internasional
7. Pengembangan Standar Pengelolaan Pendidikan (MBS) yang bertaraf internasional.
8. Peningkatan Standar Pembiayaan (Sumber dana) yang bertaraf internasional.
9. Peningkatan Standar Penilaian (MONEV) yang bertaraf internasional.
Adapula Beberapa Kisah Tentang Bangsal (Ruang Serbaguna) SMPN 1 Jakarta, Berikut Kisahnya :
Saat SMPN 1 Jakarta di bangun sang arsitek mendesain bangunan sedemikian rupa, akan tetapi ia lupa dengan Ruang Serbaguna, Saat itu juga dia Membangun Ruang Serbaguna di tempat yang tersisa tinggal satu-satunya.Copas From : http://hadeafielareblog.blogspot.com/2010/10/smp-1-jakarta.html
Pada Saat Murid-Murid EERSTE SCHOOL D mulai berdatangan dan Pemerintah Kolonial Belanda Menghadiri upacara pembukaan, ia melihat-lihat semua ruangan, hatinya sangat senang melihat sekolah yg bagus itu, akan tetapi saat ia masuk ke Ruang Serbaguna, ia merasakan kepanasan.. saking kesalnya ia berkata2 kasar, karena ia cadel, maka ia berkata..
BANGSALLLLLLLL.....!! saat itu juga terinspirasi nama ruangan itu adalah BANGSAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar